Fadilah Surat Al Kahfi Bagi Yang Rajin Mengamalkannya
Beruntung bagi Anda yang mengamalkan surat ini di tiap harinya. Betapa tidak, Fadilah surat Al Kahfi nyatanya sangatlah besar. Oleh karenanya, luangkan waktu untuk membacanya.
Sebagai kaum muslimin, membaca Alquran merupakan perintah. Membacanya berpahala meskipun belum mengerti maknanya. Apalagi jika memahami arti dan makna yang tersirat.
Untuk memahaminya, belajar dari ahlinya atau ulama tentu sangat dianjurkan. Belajar dari beliau tidak akan salah jalan. Secara, beliaulah yang paham tentang isi kandungan surat atau ayat. Malahan, penjelasannya sangat detail sehingga memberi pemahaman yang sempurna.
Selain mempelajari isinya, belajar mengaji tentu sangat dianjurkan. Setelah itu, praktikan dengan rajin membaca, terutama surah al Kahfi di tiap hari Jumat. Karena, banyak keberkahan di dalamnya sebagaimana diulas dalam wisata Nabawi.
Di sana, banyak dijelaskan tentang faedah yang mana bisa Anda jadikan bahan referensi. Khususnya untuk menambah wawasan sekaligus meningkatkan keinginan untuk mengamalkan.
Asbabunnuzul Surah Al Kahfi
Dijelaskan dalam Arrazi Ibrahim, Surah Al Kahfi merupakan surat Makkiyah. Karena, turunnya surat di Makkah. Tentunya, turunnya secara bertahap.
Mengenai asal muasal turunnya surah, ini tidak lepas dari sebuah kondisi di mana para tokoh Quraisy sedang berkomplot untuk menguji kenabian Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Ibnu Ishaq, dari orang alim besar di Mesir, dari Ikrimah, dan dari Ibnu Abbas.
Kaum Quraisy mengutus dua orang untuk bertanya pada pendeta Yahudi di Madinah. Pertanyaan yang disinggung ialah ciri-ciri kenabian dari Nabi Muhammad. Utusan tersebut bernama Uqbah bin Abi Muaith dan An-Nadhir bin Al-Harits.
Pendeta Yahudi memang mengetahui tentang ciri-ciri nabi. Tentunya berbekal dengan kitab suci yang dulunya berasal dari nabi terdahulu.
Lantas, pendeta tersebut menyarankan kedua utusan untuk menanyakan 3 hal pada Nabi. Karena tiga hal ini hanya bisa dijawab oleh Nabi. Di antaranya adalah cerita para pemuda zaman dahulu yang bepergian, pengembara yang pergi ke Magrib dan Masyrik, dan penjelasan tentang ruh.
Kedua utusan lantas kembali pada tokoh Quraisy. Setelah itu, mereka menghadap Rasulullah dan menanyakan seperti yang dijelaskan oleh pendeta.
Rasulullah kemudian menanggapinya dengan perkataan “Aku akan menjawabnya perihal pertanyaan tersebut.” Lantas, para pemuda dan tokoh pulang ke rumahnya.
Rasulullah menunggu jawaban tersebut dari Jibril yang biasanya mengajarkannya. Namun Malaikat Jibril tidak kunjung datang sehingga membuat Rasulullah merasa sedih hati.
Setelah itu, Malaikat Jibril membawa wahyu berupa surah Al Kahfi. Surah ini menjelaskan tentang berbagai pertanyaan yang diajukan oleh tokoh Quraisy.
Lamanya wahyu turun ini juga bagian dari teguran terhadap Nabi Muhammad. Yakni tidak mengucapkan kalimat Insyaalloh setelah menanggapi pertanyaan para tokoh Quraisy.
Tetapi, bukti cintanya Allah memang luar biasa. Allah tetap memberikan penjelasan meskipun dengan teguran untuk kekasihnya. Yakni dengan turunnya ayat yang bisa menjawab pertanyaan sekaligus menjadi tanda nyata atas kenabian Nabi Muhammad.
Fadilah Surah Al Kahfi
Kalam Allah memang seluruhnya mulia dan istimewa. Tidak terkecuali surat tersebut. Maka dari itu, usahakan rutin melantunkan seluruh ayat agar selalu memperoleh keberkahan.
Pertolongan akan datang, bermanfaat untuk orang yang rajin membacanya. Dalam sebuah Hadits dijelaskan tentang Fadilah surat Alkahfi. Dari Imam Muslim menjelaskan Sabda Nabi. Yakni, siapa saja membaca 10 permulaan ayat dari surah Al Kahfi, maka dia akan terlindungi dari dajjal.
Selain itu, baginya ampunan antara dua hari Jumat dan jalan yang dipenuhi cahaya kelak di hari kiamat. Makanya, manusia akan berjalan menuju surga dengan penuh keridaan.
Betapa besarnya manfaat yang didapatkan, tidak salah bila umat Islam dianjurkan untuk membacanya. Bagi yang mengamalkannya, manusia berhak memperoleh pertolongan yang salah satunya bersumber dari Fadilah surat Al Kahfi ini.